Organisasi Palang Merah Remaja
A. Latar Belakang
Palang Merah Remaja merupakan salah satu wadah pendidikan bagi para remaja, anak-anak dan pemuda pendidikan bagi anak – anak dan pemuda yang dilaksanakan di luar pendidikan keluarga dan di luar pendidikan sekolah. Namun demukian karena pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat satu paket untuk membentuk pribadi anak, maka pendidikan pada ketiga komponen tersebut harus terus selaras dan saling melengkapi serta saling menunjang satu sama lain.yang dilaksanakan untuk membangun pribadi anak itu sendiri agar menjadi pribadi yang bersolodaritas tingi untuk membantu sesama.
Palang Merah Remaja merupakan bagian dari PMI yang merupkan badan non pemerintah yang berusaha membantu pemerintah dan masyarakat dalam membangun masyarakat bangsa, khususnya di bidang kesehatan melalui kegiatan PMR dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan ke-PMR-an.
B. Masalah
Remaja saat ini telah termakan oleh teknologi dan masalah-masalah zaman yang berakibat kurang akan solidaritas terhadap sesama. Terutama kepada oaring-orang yang sedang tertimpa bencana yang sangat memutuhkan pertolongan medis. Dengan adanya kegiatan Palang Merah Remaja ini di harapkan para remaja dapat mengetahui dan tergerak untuk memebrtiksan pertolongan kepada sesama, tanpa mengharapkan imbalan.
C. Landasan Teori
Palang Merah Remaja diselenggarakan dengan maksud menghasilkan tunas bangsa yang bermental PMI, terampil dalam melakukan kegiatan kepalangmerahan sesuai dengan jenjang usia. Dengan adanya PMR ini diharapkan :
a. Dapat menjadi suri tauladan yang baik terutama dalam hal membantu sesama yang menderita.
b. Dapat menjalin hubungan baik antar remaja yang serasi secara nasional dan internasional.
c. Dapat melakukan tugas kepalangmerahan sesuai dengan tingkat usianya.
D. Pembahasan
Palang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda-bedakan bangsa, agama, golongan dan politik.
Berawal dengan pecahnya perang antara pasukan Prancis dan Italia melawan Australia pada tahun 1859 di Selferino (Italia Utara). Henry Dunant menyaksikan perang tersebut dimana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban perang tersebut. Pengalaman selama beberapa hari bergelut di medan perang, ia tuangkan dalam buku yang di tulisannya pada tahun 1962 yang berjudul "A memory of Solferino" ( kemenangan di Solferino). Buku tersebut berkisah tentang kondisi yang ditimbulkan oleh peperangan dan mengusulkan agar dibentuk satuan tenaga suka rela yang bernaung di bawah suatu lembaga yang memberikan pertolongan kepada orang yang terluka di medan perang.
Akhirnya pada tanggal 5 Mei 1919 dibentuklah Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ( IFRC ) di Cannas Perancis. Dalam konferensi ini, Indonesia juga ikut berpartisipasi dan menjadi anggota ke 68.
Setelah Indonesia menjadi anggota Palang Merah Internasional, Indonesia juga mendirikan suatu organisasi yang bernama Palang Merah Indonesia (PMI).
Setelah Indonesia menjadi anggota Palang Merah Internasional, Indonesia juga mendirikan suatu organisasi yang bernama Palang Merah Indonesia (PMI).
Kemudian pada bulan Maret 1950 dibentuklah Palang Merah Remaja oleh PMI. Terbentuknya PMR di Indonesia ini dilatarbelakangi oleh pecahnya Perang Dunia ke 1, di mana pada waktu itu Palang Merah Australia mengerahkan anak - anak sekolah supaya turut membantu sesuai kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan, seperti mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas, dll. Anak - anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan "Palang Merah Remaja".
Keanggotaan PMR dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
Keanggotaan PMR dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. PMR Mula : setingkat usia murid SD yaitu antara usia 7 - 12 tahun badge warna Hijau.
2. PMR Madya: setingkat usia murid SLTP yaitu antara usia 13 - 16 tahun badge warna Biru.
3. PMR Wira : setingkat usia murid SLTA yaitu antara usia 17 - 21 badge warna Kuning.
Tugas kewajiban utama PMR adalah:
- Berbhakti pada masyarakat
- Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan
- Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional
Prinsip - prinsip dasar gerakan Palang Merah Remaja salah satunya berisi tentang kesukarelaan ( Voluntary Service ), maksud dari prinsip ini adalah seorang PMR hendaknya mempunyai sifat kesukarelaan yaitu memberi bantuan secara suka rela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
Namun pada kenyataannya para remaja yang menjadi anggota PMR belum mengerti makna dari kesukarelaan itu sebdiri. Kebanyakan dari mereka ingin menolong seseorang jika diberi upah. Mereka tidak menyadari arti PMR sesungguhnya. Oleh karena itu, sosialisasi tentang pentingnya solidaritas kepada anggota PMR yang masih belia sangat agar sifat pamrih yang ada di benak mereka dapat berkurang. Sehingga dengan adanya sosailisasi tersebut,para anggota PMR dapat mengerti dan mengamalkan dalam kehidupannya tentang arti solidaritas yang sesungguhnya.
E. Penutup
Suatu kegiatan dapat terlaksana dengan baik bila di tunjang oleh berbagai hal baik dari lingkungan, orangt tua, teman dan hal – hal lain, sebagai personal, sarana untuk mempermudah proses kegiatan. Kesadaran dari diri sendiri merupakan hal yang paling utama untuk mencapainya,tanpa niat dan usaha dalam diri sendiri kegiatan ini hanya akan menjadi sia-sia belaka.Biaya sebagai penunjang utama suksesnya kegiatan. Oleh karena itu tanpa dukungan dari berbagai pihak maka program PMR ini hanya akan sebagai program belaka yang tidak ada artinya. Semoga dengan adanya program PMR ini dapat membantu sesama umat manusia yang ada di lingkungan sekolah khususnya, dan umumnya bagi masyarakat sekitar dimana siswa berada.
F. Daftar Pustaka