Sebagai seorang mahasiswa yang masih diberi uang oleh orang tua sudah seharusnya dapat mengelola keuangan pribadi agar tidak menambah beban orang tua yang sudah menjatahkan uang untuk kita.
Berikut cara saya untuk mengelola uang tersebut:
1. Memisahkan uang transport
berhubung saya naik angkutan umum atau kadang-kadang menggunakan jasa kereta api saya harus memikirkan berapa transport per-hari yang digunakan setiap kali saya masuk kampus, kemudian memisahkannya.
2. Menjatahkan uang makan
agar lebih meminimalisir pengeluaran sebaiknya membawa bekal dari rumah meskipun hanya nasi saja, sehingga tinggal membeli lauk di luar nanti. Meskipun begitu sebaiknya kita jatah dahulu per-hari untuk makan.
3. Tidak membeli barang yang tidak berguna
dalam membeli barang sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum membeli, apakah barang tersebut sangat diperlukan pada saat itu atau tidak? jika tidak, sebaiknya acara membeli barang di tunda dengan hanya melihat-lihat saja (hehehe) dan uangnya mungkin nanti bisa dipakai untuk membeli yang lebih dari itu. :)
4. Menabung
dari sisa uang yang masih ada dalam sebulan itu, seebaiknya di tabung atau di simpan, jikaingin membeli dapat menggunakan uang itu, namun gunakan dengan bijak dan melihat baik atau tidaknya untuk kedepan jika kita membeli, ataau hanya kesenangan sesaat saat menginginkannya.
5. Membuat laporan
karena zaman sudah canggih kita tidak perlu menggaris-garis atau membuat laporan pengeluaran sehari-hari, karena ada aplikasi yang memudahkan kita untuk meListnya, hanya tinggal memasukkan apa yang kita lakukan dengan uang itu. (Misal: uang awal: 100000, membeli buku : 39000, maka : 10000) dengan begitu kita akan mengingat kemana uang kita, kita pergunakan. :)
6. Bersedekah
jangan dikira bersedekah akan menguras uang kita, itu SALAH karena dengan bersedekah mungkin pada saat-saat kita sedang memerlukan uang, uang yang kita berikan akan kembali namun bisa saja pada bentuk yang berbeda,, yang pasti sedekah itu kegiatan yang sanngat POSITIF, jadi ga akan rugi deh, mulailah bersedekah dari sekarang, dengan menyisihkan sebagian uang kita. :))
Dengan begitu mudah-mudahan kita tidak seperti peribahasa "lebih besar pasak daripada tiang"
Sabtu, 17 Desember 2011
Mengelola Keuangan Pribadi ala Mahasiswa
Sisi Negatif Internet
Di zaman teknologi seperti yang kita ketahui saat ini internet tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari, bermcam-macam produk disuguhkan dengan fasilitas internet sehingga mudah digunakan dimanapuun dan kapan pun. Tapi tahu kah anda bahwa internet dapat berdampak negatif bagi kita?
Inilah beberapa dampak negatif internet yang saya rangkum:
1. Akan merasa bahwa segalanya ada di Internet
Bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan internet akan merasakan bahwa semua yang ia butuhkan ada di Internet, apapun yang dicari ada di sana sampai ia lupa waktu, jika sedang tidak dapat menggunakan internet ia tidak bertanya kepada orang lain.
2. Menghambat daya kreatifitas
Jika mereka sudah mulai kecanduan internet dia akan sulit untuk mengasah daya pikirnya, dan takut untuk melakukan hal baru, seperti menulis artikel yang hanya mengcopy tulisan dari orang lain.
3. Malas
Jika terlalu sering kita menjelajah di dunia maya ini kita akan malas, malas untuk beraktifitas, hanya ingin bermalas-malasan didepan leptop, PC, dll untuk menghabiskan waktu.
4. Net gaming
ialah kecanduan game online, berbelanja online dll, akan mengakibatkan orang tersebut akan teruus menerus membuka situs tersebut tanpa hent, lupa waktu, dan bahkan mungkin sampai bisa terlilit hutang.
5. Dekat dengan pornografi, kekerasan, penipuan
Bermacam-macam memang terdapat di internet bahkan yang terlarang sekalipun, seperti situs pornografi, kekerasan atau penculikan dengan orang yang tidak dikenal, bahkan penipuan.
Dari bermacam-macam dampak negatif pasti akan ada dampak positifnya pula, memang tergantung dari orang itu sendiri bagaimana cara agar resiko negatif itu tidak ada di diri kita, sebaiknya kita tidak terlalu sering atau terlalu bergantung pada internet.
Sumber:
http://rainzacious.blogspot.com/2011/12/sisi-negatif-selalu-bergantung-pada.html
http://gogopratamax.blogspot.com/2011/11/sisi-negatif-jika-selalu-bergantung_13.html
Inilah beberapa dampak negatif internet yang saya rangkum:
1. Akan merasa bahwa segalanya ada di Internet
Bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan internet akan merasakan bahwa semua yang ia butuhkan ada di Internet, apapun yang dicari ada di sana sampai ia lupa waktu, jika sedang tidak dapat menggunakan internet ia tidak bertanya kepada orang lain.
2. Menghambat daya kreatifitas
Jika mereka sudah mulai kecanduan internet dia akan sulit untuk mengasah daya pikirnya, dan takut untuk melakukan hal baru, seperti menulis artikel yang hanya mengcopy tulisan dari orang lain.
3. Malas
Jika terlalu sering kita menjelajah di dunia maya ini kita akan malas, malas untuk beraktifitas, hanya ingin bermalas-malasan didepan leptop, PC, dll untuk menghabiskan waktu.
4. Net gaming
ialah kecanduan game online, berbelanja online dll, akan mengakibatkan orang tersebut akan teruus menerus membuka situs tersebut tanpa hent, lupa waktu, dan bahkan mungkin sampai bisa terlilit hutang.
5. Dekat dengan pornografi, kekerasan, penipuan
Bermacam-macam memang terdapat di internet bahkan yang terlarang sekalipun, seperti situs pornografi, kekerasan atau penculikan dengan orang yang tidak dikenal, bahkan penipuan.
Dari bermacam-macam dampak negatif pasti akan ada dampak positifnya pula, memang tergantung dari orang itu sendiri bagaimana cara agar resiko negatif itu tidak ada di diri kita, sebaiknya kita tidak terlalu sering atau terlalu bergantung pada internet.
Sumber:
http://rainzacious.blogspot.com/2011/12/sisi-negatif-selalu-bergantung-pada.html
http://gogopratamax.blogspot.com/2011/11/sisi-negatif-jika-selalu-bergantung_13.html
Jumat, 16 Desember 2011
Pengertian Kalimat dan Unsur – unsurnya
I. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan.
CONTOH : -Ayah membaca koran di ruang tamu.
-Rina membaca buku di kamar.
II. Unsur – Unsur Kalimat
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
Subjek adalah suatu unsur yang dapat berdiri sendiri yang melakukan tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.
Untuk menentukan subjek kita dapat bertanya dengan memakai kata tanya apa atau siapa di hadapan predikat.
ciri-ciri subjek sebagai berikut:
(a) sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan,
(b) dibentuk dengan kata benda atau sesuatu yang dibendakan,
(c) dapat bertanya dengan kata tanya apa atau siapa di hadapan predikat.
- Predikat (P)
Predikat adalah bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri. Menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan apakah subjek itu.
ciri-ciri predikat yaitu:
(a) penunjuk aspek: sudah, sedang, akan, yang selalu di depan predikat;
(b) kata kerja bantu: boleh, harus, dapat;
(c) kata penunjuk modal: mungkin, seharusnya, jangan-jangan;
(d) beberapa keterangan lain: tidak, bukan, justru, memang, yang biasanya terletak di antara S dan P; dan
(e) kata kerja kopula: ialah, adalah, merupakan, menjadi.
- Objek / Obyek (O)
Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
(a) Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
(b)Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
(c)Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
(d)Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
- Keterangan
Makna keterangan ditentukan oleh perpaduan makna unsur-unsurnya.
Terdapat bermacam-macam keterangan berikut penandanya:
(a) keterangan tempat,
ditandai oleh: di, ke, dari, dalam, pada;
(b) keterangan waktu,
ditandai oleh: sebelum, sesudah, selama, sepanjang;
(c) keterangan alat,
ditandai oleh: dengan;
(d) keterangan tujuan,
ditandai oleh: agar/supaya, untuk, bagi, demi;
(e) keterangan cara,
ditandai oleh: dengan cara, secara, dengan jalan;
(f) keterangan penyerta,
ditandai oleh: dengan, bersama, beserta;
(g) keterangan perbandingan,
ditandai oleh: seperti, bagaikan, laksana;
(h) keterangan sebab,
ditandai oleh: karena, sebab
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://organisasi.org/pengertian_kalimat_dan_unsur_kalimat
http://gogopratamax.blogspot.com/2011/11/kalimat-dan-unsur-unsurnya.html
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan.
CONTOH : -Ayah membaca koran di ruang tamu.
-Rina membaca buku di kamar.
II. Unsur – Unsur Kalimat
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
Subjek adalah suatu unsur yang dapat berdiri sendiri yang melakukan tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.
Untuk menentukan subjek kita dapat bertanya dengan memakai kata tanya apa atau siapa di hadapan predikat.
ciri-ciri subjek sebagai berikut:
(a) sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan,
(b) dibentuk dengan kata benda atau sesuatu yang dibendakan,
(c) dapat bertanya dengan kata tanya apa atau siapa di hadapan predikat.
- Predikat (P)
Predikat adalah bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri. Menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan apakah subjek itu.
ciri-ciri predikat yaitu:
(a) penunjuk aspek: sudah, sedang, akan, yang selalu di depan predikat;
(b) kata kerja bantu: boleh, harus, dapat;
(c) kata penunjuk modal: mungkin, seharusnya, jangan-jangan;
(d) beberapa keterangan lain: tidak, bukan, justru, memang, yang biasanya terletak di antara S dan P; dan
(e) kata kerja kopula: ialah, adalah, merupakan, menjadi.
- Objek / Obyek (O)
Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
(a) Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
(b)Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
(c)Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
(d)Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
- Keterangan
Makna keterangan ditentukan oleh perpaduan makna unsur-unsurnya.
Terdapat bermacam-macam keterangan berikut penandanya:
(a) keterangan tempat,
ditandai oleh: di, ke, dari, dalam, pada;
(b) keterangan waktu,
ditandai oleh: sebelum, sesudah, selama, sepanjang;
(c) keterangan alat,
ditandai oleh: dengan;
(d) keterangan tujuan,
ditandai oleh: agar/supaya, untuk, bagi, demi;
(e) keterangan cara,
ditandai oleh: dengan cara, secara, dengan jalan;
(f) keterangan penyerta,
ditandai oleh: dengan, bersama, beserta;
(g) keterangan perbandingan,
ditandai oleh: seperti, bagaikan, laksana;
(h) keterangan sebab,
ditandai oleh: karena, sebab
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://organisasi.org/pengertian_kalimat_dan_unsur_kalimat
http://gogopratamax.blogspot.com/2011/11/kalimat-dan-unsur-unsurnya.html
Langganan:
Postingan (Atom)